-->

Membaca Buku, Kenapa Tidak?

Setahun belakangan ini kita sempat dikejutkan dengan kondisi iklim membaca buku yang melanda Indonesia dinilai buruk. Pasalnya, dari 76 negara yang diteliti, Indonesia menempati posisi ke-69 mengenai hasrat membaca buku bagi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Programme for International Student Assesament itu juga menyebutkan kita kalah dibadingkan oleh Vietnam yang menduduki peringkat ke-12 dari kesemua negara yang disurvei. Bukan hanya memalukan, tapi ini jelas tamparan keras bagi kita. Sedangkan, penelitian lainnya yang pernah dilakukan oleh salah satu peneliti di Universitas Yale menyatakan bahwa dengan membaca buku dapat memperpanjang umum. Ya, meskipun hal ini berada di tangan Tuhan.

Yang jelas, membaca buku bukan persoalan panjang atau pendeknya umur, tingkat pengetahuan seseorang juga dapat ditentukan dengan membaca. baik itu membaca buku atau membaca lingkungan sekitar. Selain itu juga melakukan analisis diri dan analisis sosial. Nah, itulah kegunaan membaca. Dengan membaca maka seseorang setidaknya memiliki bahan untuk bisa melakukan analisis dalam hal tertentu.
baca buku
Sumber : theatlantic.com

Kemudian, pertanyaannya berapa jam dalam seminggu anda menghabiskan waktu untuk membaca buku? Jangan-jangan tidak sama sekali. Ini jelas dapat mendatangkan ketumpulan pada masa depan seseorang. Meskipun buku adalah wacana, namun itu tidaklah bisa dicap hanya sebatas wacana saja. Wacana inilah yang bisa membimbing orang untuk bisa lebih mengerti dan memahami orang lain, lingkungan, dan dirinya sendiri. Setidaknya, aktifitas membaca juga dapat membantu meningkatkan pendewasaan diri seseorang. Skill seseorang juga jelasnya dibantu dengan pengetahuan yang luas.

Kita buat saja contoh kasus, bagi mahasiswa misalnya. semua orang punya waktu 24 jam setiap harinya. Bohong jika tidak ada waktu 1 jam saja untuk menyisihkan waktu untuk menekuni ini. Sesibuk apa hingga membaca buku saja tak sempat. Alih-alih bisa mengerjakan tugas kuliah dengan baik, sebagian mahasiswa yang enggan membaca justru mengandalkan kekuatan internet untuk melakukan jurus copas. Lebih parahnya lagi tugas dikerjakan dengan jurus kilat dalam satu jam. Bukankah ini lucu?

Bagi mahasiswa, misalnya meluangkan waktu 1 jam saja untuk membaca buku tentunya bisa menambah khasanah pengetahuan di bidang-bidang tertentu dan ini jelas dapat membantunya untuk bisa menyelesaikan permasalahan kelas dengan baik, entah itu makalah maupun diskusi. Lah, jika saja tidak membaca sedikitpun, bahan apa yang bisa digunakan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran? Omong kosong jelas yang hadir di ruangan.

Mengapa tidak sisihkan waktu untuk terus membaca buku. Entah buku kiri yang bisa membuatmu semakin kritis terhadap dunia, atau buku kanan yang tak bakal membuatmu susah belok. Ingat, setiap jalana tidaklah selalu lurus, desain jalan selalu mengikuti kontur bumi ini sendiri. Maka, persiapkan diri sebelum berbelok. Maka jalanmu insyaallah akan baik-baik saja.


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Mas Beber


0 komentar:

Post a Comment